Minggu, 22 Februari 2009

Pengalaman Pertama Jual Koran

hari ini tanggal 23 februari 2009 jam 5.15 pagi aku berangkat ke salah satu media cetak K****S. lho ngapain kesana mas???? hehehehe ini karena ikut kepanitian. lho apa hubungannya??? karena media tersebut menjadi salah satu sponsor di acara kami. maka kita membuat kesepakatan dengan menjaul 1500 eksemplar selama sebulan. wah bisa gila pagi pagi mangkal di jalan. hwuakakakka. aku se-team dengan 2 anak perempuan n 1 laki laki IT. pertama tama aku mengambil 50 eksemplar di kantor media tersebut. dan aku bagi bagikan ke anak anak yang lain tepat jam 5.30 di depan museum brawijaya. wah disini pada molor semua sampai jam 6.

setelah di bagi bagi aku bersama team meluncur ke tempat penjualan koran yang telah ditentukan yaitu di perempatan kawi deket rumahnya pa Peni. wah seharusnya mampir dulu ya ngopi pagi.hehehe. pas tiba di TKP eeh di semua lini sudah adayang jual koran. kita sempet kelabakan dimana kita harus jual koran. setelah memutar otak aku usulkan jual koran di taman surya yang saya ketahui disana setiap pagi ada kegiatan senam para sesepuh. setelah nyampek disana kita nawar nawarin ke sesepuh tersebut. wah mereka pada gak beli.. hwuahahah bisa gila. kitapun terus memutar otak dimana lagi kita jual. ingat lagi kalau di depan museum ada kegiatan senam. dengan sedikit sumrinngah kita meluncur ke TKP.disana kita tawarkan orang orang yang ada disana. eeh ada yang beli 1 bapak bapak. sedikit leag akhirnya da yang beli. setelah kita tawarkan ke yang lain pada gak ada yang mau beli. wah kita menuju ke motr kita dan kita di panggil sama ibuk ibuk. nak nak nak sini saya bantu jualkan!!!! wah seneng banget rasanya ibuk tersebut bantu jualkan ke temen temennya dengan sedikit rasa humor yang tinggi ibuk tersebut melontarkan kata kata yang mbanyol. ayo beli koran ben iso mboco. wah kita kita yang mendengar tertawa. yang akhirnya terjual 1 lagi. wah lumayan.

setelah itu ada ide lagi kita jual di depan sekolah SMPK santa maria. wah disana buanyyak bapak bapak ibuk ibuk ngantar anak anak sekolah. kita tambah semangat jualnya. setelah mengalami perjuangan yang tidak mudah habis juga koran kita. akhirnya eithhh. tapi masih 1 bulan lagi kita ngejalanin semua ini. SEMANGAT

ARTI PENDIDIKAN VS PELATIHAN by Rektor Universitas Ma Chung

Semester genap tahun ajaran 2008-2009 sudah kita mulai, tepatnya sejak 16 Februari 2009, jam 06.30 pagi. Perubahan jam kuliah, mau tidak mau memaksa kita menggeser waktu tidur kita dan menyesuaikan diri terhadap jadual yang baru. Demikianlah hidup, terus menerus beradaptasi, menyesuaikan diri, melatih diri kita sedemikian rupa untuk terus berkembang, menjadi insan kamil, insan Indonesia yang seutuhnya.
Pendapat masyarakat dunia terhadap kita cukup memprihatinkan: “Bangsa Indonesia dan khususnya sumber daya manusia (SDM)-nya dikenal sebagai SDM yang loyo, instan, asal-asalan, tidak berprinsip, kurang pengetahuan, dll, sehingga di level pejabat sampai TKI di luar negri pun, reputasinya tergolong tidak dapat diunggulkan”. Pendapat tsb mungkin terlalu bombastis, sarkastis, dan pesimis. Tapi sebagai insan akademik, yang tengah mengenyam pendidikan tinggi, generasi masa depan bangsa, apa tanggapan kita terhadap pendapat tersebut?
“Itukan urusan pemerintah!; buat apa begitu banyak aturan? Makin banyak aturan, makin banyak pelanggaran; apa perduli saya, organisasi/institusi/pemerintah ini menyebalkan, ini SMA atau PT....... “ dan masih banyak lagi komentar-komentar yang sering kita lontarkan sebagai bentuk protes, yang terkadang hanyalah luapan emosi semata, tetapi jika dibaca ulang, seringkali menunjukkan secara jelas IDENTITAS KARAKTER SESEORANG. Tanggapan kita terhadap masalah yang kita hadapi, mencerminkan kualitas diri kita.
Jaman telah berubah, apa yang dituntut dunia kerja jaman sekarang tidaklah sama dengan apa yang diminta 10-20 tahun yang lalu. Dunia kerja, dunia terpanjang dalam hidup kita, mencari orang-orang yang berkarakter. Kebutuhan di level interview, sampai keluhan-keluhan di forum-forum pencari tenaga kerja dan HRD/HCD suatu perusahaan, bergelut terhadap kurangnya sosok-sosok pribadi berkarakter, yang peka terhadap diri sendiri, peka terhadap sesama, mempunyai kemampuan “problem solver”, sosok “risk taker”, orang-orang yang bisa menjadi “team player”, mampu memimpin, memiliki loyalitas, berintegritas, terpercaya ...... Semuanya mencari sosok pemimpin berkarakter unggul.
Lantas, dimana orang-orang tersebut? Faktanya adalah..... jumlah mereka tidak lebih dari 5% anggota masyarakat dunia! Terlalu sedikit orang-orang yang menempuh jalan yang penuh disiplin, melatih diri mereka untuk bertumbuh menjadi pemimpin yang berkarakter unggul. Kebanyakan kita memilih jalan yang mudah, instan, asal bisa hidup, bergantung pada orang lain, berorientasi pada “HOW TO GET dan bukan HOW TO CONTRIBUTE”.
Universitas adalah lembaga pendidikan tinggi yang juga bertanggungjawab untuk membentuk pemimpin-pemimpin unggul masa depan! Tanggungjawab yang tidak mudah. Sebenarnya, sangatlah mudah bagi sebuah Universitas untuk menyenangkan mahasiswanya, melengkapi semua kebutuhan fasilitas, mengikuti apa yang menjadi kesenangan mahasiswa/inya, mengurangi aturan, tidak memberikan teguran, semata-mata memberikan ilmu, selebihnya diurus mahasiswa yang bersangkutan. Tetapi, fakta juga menunjukkan bahwa begitu banyak Universitas melakukan hal tsb, meluluskan mahasiswanya, tanpa tahu seperti apa susah payah mereka berkompetisi di dunia kerja nantinya. Menjadikan insan-insan Indonesia yang loyo, tidak berkarakter, terlindas persaingan jaman!
Benarkah pendidikan itu seperti itu pemaknaannya. Dengan mengetik “pendidikan” di google ataupun searching engine lainnya, kita menemukan makna pendidikan sebagai “usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat”. Arah pendidikan adalah pembiasaan diri, yang dijalankan terus menerus, melalui berbagai upaya, teguran, arahan, diskusi, dialog, pembelajaran di kelas, dll, untuk membawa kita kepada karakter-karakter unggul dan juga keterampilan keilmuan tertentu (yang terakhir ini cuma “bagian” dari keseluruhan tujuan pendidikan). Berbeda maknanya dengan pelatihan, dimana “ada proses melatih, kegiatan atau pekerjaan untuk mengembangkan keterampilan tertentu”. Sifatnya temporer, misalnya pelatihan penggunaan komputer, berbeda maknanya dengan pendidikan komputer. Selama proses pelatihan, instruktur bertanggungjawab, setelah selesai proses, apakah yang dilatih paham atau tidak, itu urusan pembelajar sendiri. Beda dengan pendidikan, pendidikan itu sifatnya seumur hidup, tidak lelah memberikan perhatian dan arahan, untuk membawa seseorang mencapai potensi optimumnya. Bagi Universitas Ma Chung, pendidikan inilah yang harus dijalankan, sebab Universitas tidak membentuk orang-orang yang ber IPK tinggi (Indeks Prestasi Kumulatif, dari sisi nilai akademik) secara hardskill saja, tetapi justru yang paling utama adalah menjadikan lulusan-lulusan yang ber IPK unggul. Indek Prestasi Kehidupan yang unggul.
Masalahnya….. bersediakah kita mengembangkan potensi diri kita, tidak hanya otak kita? Tetapi potensi DIRI kita? Totalitas yang sudah Tuhan berikan secara luar biasa?. Otak kita hanyalah sebesar kepalan tangan, tapi DIRI kita, begitu luar biasa. Jika kita sadar untuk mengembangkan keseluruhan kita, disitulah dimulainya proses penemuan jati diri kita. Identitas kita tidak bisa diukur oleh otak kita saja. Manusia justru dinilai lewat jati dirinya. Sehingga kita sungguh perlu mempercayai, bahwa pencarian kita untuk mencapai masa depan gemilang, terletak pada pendidikan menemukan jati diri
kita, mengembangkan potensi diri yang sudah ada dan terpendam didalam kita masing-masing sebagai mahkluk sempurna ciptaan Tuhan.
Selamat merenungkan hakikat pendidikan di sebuah perguruan tinggi. Akhirnya, hidup kita adalah pilihan yang akan membawa kita ke tempat kita masing-masing, menjadi yang ordinary atau yang extra ordinary!

Salam Prestasi DIRI,

Leenawaty Limantara
Rektor Universitas Ma Chung

Minggu, 01 Februari 2009

Liga Mac-Maple 2009 Universitas Ma Chung



MaC-Maple 2009

“MaC-Maple 2009” adalah program kerja tahunan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEMU) Ma Chung. Kegiatan ini akan dilaksanakan untuk ke-2 kalinya, setelah tahun lalu berjalan dengan nama “MaC-Mathic 2008”. Kegiatan ini berupa liga mata pelajaran Matematika, Fisika, Kimia, dan Logika untuk para siswa se-Malang Raya dan Kota Batu. Kompetisi ini terbagi menjadi 2 tingkat, yaitu tingkat SMP/sederajat dan tingkat SMA/sederajat.


Waktu Pelaksanaan

Babak Penyisihan: Sabtu, 28 Februari 2009 pukul 08.00 – 13.30 WIB

Babak Semifinal dan Final: Minggu, 1 Maret 2009 pukul 08.00 – 17.00 WIB


Tempat PelaksanaanPembukaan lomba diadakan di Balai Pertiwi sedangkan tempat perlombaan adalah Gedung Bhakti Persada Universitas Ma Chung, Malang.


Peserta

a. Lomba Matematika, Fisika, dan Kimia

• Peserta adalah siswa/siswi SMP atau SMA sederajat di Malang Raya atau Kota Batu.

• Peserta merupakan tim yang terdiri dari 3 orang.

• Anggota yang sudah terdaftar dalam suatu tim tidak boleh merangkap menjadi anggota tim lain.

• Jumlah peserta tiap sekolah tidak dibatasi.


b. Lomba Logika

• Peserta adalah siswa/siswi SMP atau SMA sederajat di Malang Raya atau Kota Batu.

• Peserta merupakan individu.

• Jumlah peserta tiap sekolah tidak dibatasi.


HadiahPemenang dari semua kategori lomba akan mendapatkan trophy, sertifikat, dan uang tunai. Total hadiah uang tunai sebesar Rp 4.750.000,00.


PendaftaranPendaftaran dibagi menjadi 2 gelombang, yaitu:

- Gelombang I : 5 Januari – 6 Februari 2009

- Gelombang II : 9 Februari – 24 Februari 2009


Peserta mengisi formulir pendaftaran dan membayar biaya pendaftaran dengan rincian:
Gelombang I

Lomba Matematika, Fisika, Kimia SMA
: Rp 90.000,00 per tim
Lomba Matematika, Fisika, Kimia SMP
: Rp 80.000,00 per tim
Lomba Logika SMA
: Rp 35.000,00 per orang
Lomba Logika SMP
: Rp 30.000,00 per orang


Gelombang II

Lomba Matematika, Fisika, Kimia SMA
: Rp 110.000,00 per tim
Lomba Matematika, Fisika, Kimia SMP
: Rp 100.000,00 per tim
Lomba Logika SMA
: Rp 45.000,00 per orang
Lomba Logika SMP
: Rp 40.000,00 per orang


Formulir pendaftaran dapat diperbanyak sendiri.Pendaftaran dan pembayaran biaya dapat dilakukan di Bagian Admisi, Gedung Rektorat Universitas Ma Chung.
Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi :

Yudhi : 085649997175

Yunizar : 081334057200